Selasa, 14 Februari 2012

Ditengah Krisis Yang Melanda Universitas Bondowoso, Masih Diminati Tenaga Pengajar Untuk Jadi Dosen

Prahara yang menimpa Universitas Bondowoso pada tahun 2011 ini, telah berdampak kepada minat calon mahasiswa yang masuk, sebab sebelumnya telah diisukan bahwa kampus kebanggaan milik masyarakat Bondowoso ini akan ditutup oleh Dikti. Ini terjadi, akibat saling tarik ulur kekuasaan di tingkat yayasan yang sampai saat ini belum selesai. Namun demikian, semangat Rektorat untuk tetap memajukan Unibo tidak ciut, bahkan ditengah puncak krisis yang walaupun ada pelarangan untuk tidak menerima mahasiswa baru, Rektorat masih tetap kepada pendiriannya, karena yang bersengketa bukan Unibo tapi pihak yayasan.
Menurut Taufiq, TU Unibo saat dikonfirmasi lewat telpon selulernya mengaku, bahwa untuk penerimaan calon mahasiswa baru untuk tahun akademi 2011/2012 memang sangat sedikit, jika dibanding dengan tahun sebelumnya hingga mencapai 1200 mahasiswa.”hingga bulan ini, calon mahasiswa baru telah hampir mancapai 200 orang yang terdiri dari 6 jurusan yakni, Pertanian, FKIP, Hukum, Tehnik, Fisif dan FAI” terangnya.
Dijelaskan, selain karena dampak krisis yang melanda Unibo, pihak Rektor memang sangat membatasi, karena mengingat gedungnya belum cukup untuk menerima mahasiswa baru seperti tahun kemarin.”untuk tahun ini, bu Rektor memang sengaja mau menerima mahasiswa baru yang sedikit, karena gedungnya masih masih kurang”katanya.
Sementara itu, Rektor Unibo, Dra.Hernanik.M.Si, saat dikonfirmasi terkait penerimaan calon mahasiswa baru yang sedikit mangaku, bahwa untuk tahun 2011 ini dirinya hanya menerima sedikit, karena dirinya masih mau menambah gedung baru, mengingat untuk memampung mahasiswa yang telah mencapai 5 ribu lebih dinilai sangat kurang.”doakan saja, semoga tahun ini gedung baru akan berdiri disini” kata Hernanik.
Hernanik menambahkan, bahwa Unibo sebagai satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki tenaga pengajar yang handal dari setiap jurusan tetap diminati oleh masyarakat Bondowoso, bahkan yang melamar menjadi tenaga pengajar atau dosen terus berdatangan, karena mereka punya kepedulian terhadap Unibo.”saya tidak mau berandai-andai terhadap kemajuan Unibo selama ini, silahkan masyarakat yang bisa menilai, seperti apa dulu Unibo dengan Unibo yang sekarang”terangnya.
Namun, dirinya sebagai Rektor perempuan tetap berpegang teguh kepada aturan dan keyakinan, walaupun berbagai macam tantangan dan cobaan yang selama ini melanda Unibo, dirinya tetap teguh pada pendirian. Bahkan dirinya rela melepas pekerjaannya sebagai PNS hanya karena mementingkan kemajuan Unibo. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar